Mengerti tentang teknologi kecerdasan buatan (AI)

Danesh Ramuthi

Last Updated January 30, 2023

Teknologi AI atau Artificial Intelligence kini sangat popular. Potensinya besar dalam mengautomasikan tugas dan pekerjaan yang berulang-ulang.Penggunaan AI penting dalam menyelesaikan tugas kompleks dan memangkas waktu dan tenaga manusia.

Apa maksud "ARTIFICIAL INTELLIGENCE" dalam Bahasa malay

artificial intelligence in malay

Artificial Intelligence dalam Bahasa Malay adalah:

  • artificial intelligence
  • kecerdasan buatan
  • kepintaran buatan
  • perisikan buatan
  • kecerdasan buatannya
  • kecerdasan tiruan
  • kebijaksanaan buatan

Apa itu teknologi kecerdasan buatan (AI)?

artificial intelligence in malay

Teknologi kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu yang membuat suatu objek memiliki kecerdasan seperti manusia. 

Salah satu cabang utama dari AI adalah pembelajaran mesin, yaitu kemampuan mesin untuk ‘belajar’ dan menjadi cerdas. Secara konseptual, mesin yang akan diajarkan manusia harus diberikan informasi yang banyak untuk menjadikannya lebih cerdas daripada mesin lain. 

Dalam kata lain, mesin akan dilatih dengan ribuan uji coba untuk menyelesaikan tugas tertentu. Selama proses ini, mesin akan memahami dan mempelajari konsep untuk menyelesaikan tugas tersebut. 

Contohnya, mesin ATM yang sering digunakan untuk memasukkan uang ke rekening bank, sebelumnya hanya dapat mengenali uang dalam jumlah tertentu. 

Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini, mesin tersebut kini dapat mengenali keaslian uang setelah melalui beberapa tahap ‘pengajaran’ yang dibuat oleh pengembang mesin.

Kenapa Teknologi Kecerdasan buatan atau AI adalh penting?

Belajar berkenaan kecerdasan buatan (AI)  sangat penting dalam memperkayakan hidup manusia pada masa kini agar kita dapat bersaing dalam era ekonomi digital. 

Menurut Felo Kanan Google dan pimpinan pasukan Google AI, Jeff Dean, kecerdasan buatan adalah alat yang penting dalam memaksimalkan hidup manusia. Google memperkenalkan prinsip AI untuk membentuk pedoman dalam membangun dan menggunakan AI dalam penelitian dan aplikasi layanannya. 

Mereka juga terus melakukan penelitian di bidang seperti privasi, keamanan, dan keadilan untuk membentuk belajar mesin baru yang disebut belajar bersama (federated learning), katanya dalam sambutan pada acara Solve with AI di kantor Google Tokyo baru-baru ini.

Sebaliknya, laporan Harvard Business Review edisi Julai-Ogos 2019 juga mengatakan bahwa teknologi AI saat ini membantu banyak perusahaan dan syarikat dalam membuat keputusan. Ia menjadi kontribusi penting dalam memberikan masukan bagi pembuat keputusan untuk memilih strategi dan pilihan yang tepat dalam mengatasi masalah.

Kecerdasan Buatan atau AI di Malaysia

Malaysia adalah salah satu negara yang sangat progresif dalam membangun dan mengaplikasikan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemerintah dan sektor swasta bekerja sama untuk memastikan bahwa negara ini menjadi tuan rumah bagi beberapa perusahaan dan proyek AI terkemuka di Asia Tenggara.

Pemerintah Malaysia melalui agensi utama, MDEC (Malaysia Digital Economy Corporation), menyediakan program dan inisiatif untuk membantu perusahaan dan individu membangun kapasitas dan memanfaatkan potensi AI. Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan universitas dan institusi riset untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan AI.

Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, IBM, dan Google juga terlibat dalam proyek AI di Malaysia, membuka cabang dan menjalankan inisiatif untuk membantu negara ini membangun infrastruktur dan kapasitas AI. Ini menunjukkan bahwa Malaysia menjadi tempat yang menarik bagi investasi dan perkembangan AI.

Dengan berkembangnya AI di Malaysia, para ahli dan pemikir telah memperdebatkan tentang dampak positif dan negatif dari teknologi ini. Beberapa orang berkata bahwa AI akan membantu mengatasi beberapa masalah sosial dan ekonomi, seperti ketidakadilan pekerjaan dan peningkatan produktivitas. Namun, ada juga yang khawatir bahwa AI akan mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi, dan mengurangi kualitas hidup manusia.

Namun demikian, meskipun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diselesaikan, Malaysia terus memimpin dalam pengembangan AI di Asia Tenggara dan menunjukkan potensi untuk menjadi tuan rumah bagi beberapa proyek AI terkemuka di masa depan.

 

Found that helpful? Get similar posts and other exclusive AI information that we only share with our email subscribers?

Thanks for Reading!

ai

Danesh Ramuthi

CEO

Danesh is a scientist and a content writer with more than 2 years of experience. He is also a published author of a science fiction children’s book titled Imaginary Tales

AI has always been in his mind and soul ever since the cult classic movie 2001: A Space Odyssey inspired him to become a writer. Seeing a lot of stigma and misconceptions on AI, he has decided to found Ava Machina as an Hub for people from different backgrounds to gather and learn about AI through expert insights as well as redirecting them to the right source.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *